Limbah cair |
Limbah
merupakan momok yang sangat menakutkan bagi kehidupan alam kita. Seperti kita
ketahui, aktifitas industri sering kali menghasilkan limbah yang terkontaminasi
logam berat didalamnya. Air limbah ini nantinya bermuara ke danau, waduk hingga
laut melalui sungai-sungai sehingga akan mencemari lingkungan khusus nya sumber
air bagi kita manusia.
Beberapa tahun belakangan ini pencemaran limbah logam berat
oleh industri telah menjadi masalah yang cukup serius bagi kita. Bagaimana
tidak ?, limbah sangat berpotensi menjadi racun (logam) yang merusak lingkungan
ini nantinya akan terakumulasi dan masuk dalam rantai makanan. Banyak kasus
yang sudah terjadi dan terbukti menjadi racun bagi flora dan fauna.
Jenis logam yang terkandung dalam limbah industri maupun
rumah tangga umumnya timbal (Pb) dan tembaga (Cu). Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Lee dan Chang pada tahun 2011, terbukti kedua logam ini
tergolong dalam kategori sangat berbahaya. Efek yang ditimbulkan oleh timbal
misalnya kerusakan ginjal tulang serta sendi. Keracuan timbal akut ini disertai
gejala kram perut, gagal ginjal, kemandulan hingga kerusakan otak permanen.
Mengingat begitu bahayanya efek cemaran limbah ini, tentunya
kita harus concern betul untuk malasah ini. Saat ini penganggulangan limbah
bahaya dilakukan dengan cara konvensional. Sial nya, metode ini banyak
kelemahnya. Beberapa kelemahan seperti yang diutarakan oleh Pan (2009) dalam
penelitiannya, metode konvensional ini tidak bisa diterapkan dalam kasus
cemaran denan konsentrasi kecil dan biaya operasional yang mahal. Kondisi ini
menggerakkan peneliti untuk mencari alternatif-alternatif metode lain seperti
biosorpsi menggunakan mikroalga.
Biosorpsi
Biosorpsi dalam
prosesnya menyatukan entitas biologi dengan proses fisiko-kimia dalam
penyerapan. Lebih dalamnya, biosopsi dari ion logam adalah proses akumulasi
logam dengan memanfaatkan metabolisme. Hasil penelitian yang dilakukan Kotrba
pada tahun 2011 mekanisme biosorpsi dilakukan dengan mengumpulkan logam-logam
didinding sel polisakarida. Untungnya, biosorpsi ini dapat dilakukan pada
biomassa hidup maupun mati.
Alur biosorpsi |
Mikroalga sebagai biosorben
Mikroalga jenis Chlorella sp |
Mikroalga air tawar
memiliki potensi yang sangat besar sebagai biosorben. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Suresh pada tahun 2004 terbukti mikroalga memiliki kesitimewaan
yang menjadikan mereka sangat potensial untuk dijadikan biosorben untuk
menghilangkan cemaran logam berat seperti toleran terhadap cemaran, mampu
tumbuh pada autotropikal dan heterotropikal, memiliki permukaan yang besar
serta yang paling penting mikroalga ini potensial untuk direkayasa genetiknya.
Kelebihan lainnya, mikroalga merupakan produsen primer dalam sistem ekologi,
sehingga jumlahnya sangat banyak dialam serta distribusinya sangat luas. Selain
itu dalam penelitan yang dilakukan Lee pada tahun 2011, mikroalga yang telah
digunakan untuk absorpsi dapat dilakukan desorpsi dengan mudah, artinya mudah
untuk direcycle dan re-use.
Reference
1. Lee dan Chang (2011). DOI:10.1016/j.biortech.2010.12.103
2. Pan (2009). DOI:10.1016/j.jhazmat.2009.06.080
3. Kortba (2011). DOI:10.1007/978-94-007-0443-5_13
4. Suresh (2004). DOI:10.1080/07388550490493627
test
BalasHapus