Rabu, 23 November 2016

Bahaya Cemaran Limbah dan Potensi Mikroalga Sebagai Absorbennya

Limbah cair
Limbah merupakan momok yang sangat menakutkan bagi kehidupan alam kita. Seperti kita ketahui, aktifitas industri sering kali menghasilkan limbah yang terkontaminasi logam berat didalamnya. Air limbah ini nantinya bermuara ke danau, waduk hingga laut melalui sungai-sungai sehingga akan mencemari lingkungan khusus nya sumber air bagi kita manusia.

Beberapa tahun belakangan ini pencemaran limbah logam berat oleh industri telah menjadi masalah yang cukup serius bagi kita. Bagaimana tidak ?, limbah sangat berpotensi menjadi racun (logam) yang merusak lingkungan ini nantinya akan terakumulasi dan masuk dalam rantai makanan. Banyak kasus yang sudah terjadi dan terbukti menjadi racun bagi flora dan fauna.

Jenis logam yang terkandung dalam limbah industri maupun rumah tangga umumnya timbal (Pb) dan tembaga (Cu). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Chang pada tahun 2011, terbukti kedua logam ini tergolong dalam kategori sangat berbahaya. Efek yang ditimbulkan oleh timbal misalnya kerusakan ginjal tulang serta sendi. Keracuan timbal akut ini disertai gejala kram perut, gagal ginjal, kemandulan hingga kerusakan otak permanen.

Mengingat begitu bahayanya efek cemaran limbah ini, tentunya kita harus concern betul untuk malasah ini. Saat ini penganggulangan limbah bahaya dilakukan dengan cara konvensional. Sial nya, metode ini banyak kelemahnya. Beberapa kelemahan seperti yang diutarakan oleh Pan (2009) dalam penelitiannya, metode konvensional ini tidak bisa diterapkan dalam kasus cemaran denan konsentrasi kecil dan biaya operasional yang mahal. Kondisi ini menggerakkan peneliti untuk mencari alternatif-alternatif metode lain seperti biosorpsi menggunakan mikroalga.

Biosorpsi

Biosorpsi dalam prosesnya menyatukan entitas biologi dengan proses fisiko-kimia dalam penyerapan. Lebih dalamnya, biosopsi dari ion logam adalah proses akumulasi logam dengan memanfaatkan metabolisme. Hasil penelitian yang dilakukan Kotrba pada tahun 2011 mekanisme biosorpsi dilakukan dengan mengumpulkan logam-logam didinding sel polisakarida. Untungnya, biosorpsi ini dapat dilakukan pada biomassa hidup maupun mati.

Alur biosorpsi

Mikroalga sebagai biosorben

Mikroalga jenis Chlorella sp
Mikroalga air tawar memiliki potensi yang sangat besar sebagai biosorben. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suresh pada tahun 2004 terbukti mikroalga memiliki kesitimewaan yang menjadikan mereka sangat potensial untuk dijadikan biosorben untuk menghilangkan cemaran logam berat seperti toleran terhadap cemaran, mampu tumbuh pada autotropikal dan heterotropikal, memiliki permukaan yang besar serta yang paling penting mikroalga ini potensial untuk direkayasa genetiknya. Kelebihan lainnya, mikroalga merupakan produsen primer dalam sistem ekologi, sehingga jumlahnya sangat banyak dialam serta distribusinya sangat luas. Selain itu dalam penelitan yang dilakukan Lee pada tahun 2011, mikroalga yang telah digunakan untuk absorpsi dapat dilakukan desorpsi dengan mudah, artinya mudah untuk direcycle dan re-use.

Reference
1. Lee dan Chang (2011). DOI:10.1016/j.biortech.2010.12.103
2. Pan (2009). DOI:10.1016/j.jhazmat.2009.06.080
3. Kortba (2011). DOI:10.1007/978-94-007-0443-5_13
4. Suresh (2004). DOI:10.1080/07388550490493627

1 komentar: